السلام عليكم و رحمة الله و بركاته أهلا و سهلا و قدوما مباركا

MENTERI AGAMA MEMINTA AGAR MENGHARGAI DAN MENGHORMATI MUSLIMAH BERCADAR

MENTERI AGAMA MEMINTA AGAR MENGHARGAI DAN MENGHORMATI MUSLIMAH BERCADAR
Rentetan kasus teror bom di sejumlah wilayah di Indonesia berdampak pada maraknya kecurigaan terhadap wanita muslimah bercadar. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun meminta masyarakat untuk menghormati dan menghargai penggunaan cadar oleh wanita muslimah.
“Saudara-saudara kita yang bercadar kita hargai dan hormati dia. Karena itu adalah haknya, untuk melaksanakan bagaimana pengamalan pemahaman agama yang dimilikinya,”
kata Lukman, di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
Menteri Agama juga meminta para muslimah yang menggunakan cadar untuk dapat memahami situasi dan kondisi di Indonesia. Terlebih lagi, pasca rentetan bom yang terjadi di Jawa Timur.
Beliau berharap muslimah yang menggunakan cadar juga dapat memberikan rasa aman kepada lingkungannya. Caranya, salah satunya dengan menunjukkan bahwa mereka bukanlah ancaman bagi keselamatan dan keamanan masyarakat.
“Oleh karenanya, harus lebih kooperatif harus lebih terbuka, harus lebih bisa membaur dengan lingkungannya sehingga semua kita merasa aman meskipun ada sesama kita yang menggunakan cadar. Jadi penggunaan cadar bukanlah alasan bagi kita untuk merasa risau, galau, curiga, khawatir,”
demikian kata beliau.



sumber : http://www.manhajul-anbiya.net

BENARKAH JENGGOT, JUBAH, CADAR ADALAH CIRI-CIRI TERORIS?

BENARKAH JENGGOT, JUBAH, CADAR ADALAH CIRI-CIRI TERORIS?
Setelah memahami permasalahan ini, maka sangat tidak bijaksana apabila menyamaratakan setiap orang yang berjenggotberjubahbercadarberkopiah putih, atau berserban adalah berpemahaman terorisme atau anggota jaringan teroris. Seorang muslim hendaknya arif menyikapi keadaan.
Memang benar, kalangan teroris ada yang mengenakan pakaian atau atribut yang sama dengan yang dikenakan oleh sebagian muslimin lainnya. Dalam beberapa hal yang mencocoki kepentingan kaum teroris Khawarij, mereka menjadikan para ulama Salafi sebagai rujukan. Karena itu, wajar apabila dalam hal penampilan lahir yang melekat pada tubuh mereka ada kesamaan.
Menyikapi keadaan ini, hendaknya seorang muslim tidak tergesa-gesa memberi penilaian negatif terhadap orang-orang berjubahbercadarberjenggot, dan yang semakna dengan itu. Apalagi jika langsung menyamakan dan mengelompokkan setiap orang berjubahberjenggot, atau wanita bercadar adalah bagian dari kelompok teroris.
Sebab, sikap demikian bisa menimbulkan antipati terhadap ajaran Islam dan akan dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mengadu domba sesama kaum muslimin.
Bagaimana pun juga, atribut-atribut di atas adalah bagian dari ketentuan Syariat Islam. Tak bisa dimungkiri bahwa semua itu ada tuntunannya dalam Islam.
Faktor pendorong orang-orang untuk berpenampilan agamis karena hal itu adalah ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam, terlepas dari perbedaan pendapat ulama dalam hal cadar, apakah wajib atau sunnah.
Majalah asy-Syari’ah edisi MENGAPA TERORIS TIDAK PERNAH HABIS halaman 20 – 21

HAI’AH KIBAR ULAMA (DEWAN ULAMA SENIOR) KERAJAAN ARAB SAUDI MENGUTUK KERAS BOM BUNUH DIRI DENGAN SASARAN 3 GEREJA DI INDONESIA



Sekretariat Jendral Dewan Ulama Senior mengutuk keras bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia dengan sasaran tiga gereja dan menyatakan itu sebagai kejahatan yang sangat keji, sekaligus sebagai bentuk kezhaliman dan sikap melampaui batas yang telah diharamkan oleh Syari’at Islam dan para pelakunya dinyatakan sebagai pelaku kejahatan.
Agama Islam belepas diri dari aksi-aksi kejahatan seperti ini, karena mengandung banyak keharaman, antara lain: 
• pengkhianatan, 
• penipuan, 
• sikap melampaui batas, 
• kejahatan, dan 
• membuat takut orang-orang yang sedang dalam kondisi aman.
✅ Sekretariat Jendral Dewan Ulama Senior menekankan kembali bahwa Islam mengharamkan terorisme dan menganggap pelakunya sebagai pelaku kejahatan. Semua itu adalah pengerusakan dan kejahatan murni yang ditentang oleh Syariat Islam serta fitrah manusia, sebagaimana yang dikandung oleh keumuman Firman Allah,
وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَاد
“Jika dia berpaling (dari kalian) dia akan berjalan di muka bumi untuk melakukan kerusakan padanya serta membinasakan berbagai tanaman dan hewan-hewan ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (al-Baqarah : 205) ¹
Dewan Ulama Senior Kerajaan Arab Saudi melalui Sekretariat Jendral telah mengeluarkan sejumlah pernyataan dan keputusan resmi terkait berbagai aksi terorisme, terlepas dari kewarganegaraan atau latar belakang agama para korbannya.
Maka sesungguhnya kehormatan darah manusia dan keharaman membuat takut orang-orang yang sedang dalam kondisi aman merupakan suatu perkara yang telah jelas dan pasti (keharamannya) dalam Agama Islam. Sungguh para ulama Islam telah ijma (konsesus) bahwa terorisme adalah kejahatan dan kejelekan yang harus diperangi dan ditumpas hingga ke akar-akarnya.
Sekretariat Jendral Dewan Ulama Senior juga menegaskan bahwa kejahatan terorisme yang wajib diperangi, para pelakunya pantas mendapatkan hukuman berat yang memberi efek jera.
Begitu pula menjadikan tempat-tempat ibadah sebagai sasaran teror atau membuat takut orang-orang yang dalam kondisi aman adalah perbuatan yang diharamkan dalam Syariat Islamiyyah berdasarkan dalil-dalil yang qath’i (tegas).
Sekretariat Jendral Dewan Ulama Senior Kerajaan Arab Saudi
———–
Catatan Kaki :
¹ Pada fatwa Dewan Ulama Senior KSA tahun 1417, terkait peledakan yang terjadi peledakan 4 hari sebelumnya dinukilkan pula al-Baqarah ayat : 204, 205, dan 206. Artinya :
Di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah musuh yang paling keras. Jika dia berpaling (darimu) dia akan berjalan di muka bumi untuk melakukan kerusakan padanya serta membinasakan berbagai tanaman dan hewan-hewan ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan. Apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam, dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu’ah Manhajul Anbiya
📟▶️ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

Download, Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis – Majalah Asy Syariah Edisi Khusus



Download versi pdf di sini

SILSILAH Nasehat dan Bimbingan dalam TARBIYATUL AULAD Bag.1


SILSILAH Nasehat dan Bimbingan dalam TARBIYATUL AULAD Bag.1


1. Ketahuilah, bahwa hamil itu berat. Maka MINTALAH PERTOLONGAN kepada Allah agar bisa mentarbiyah putra-putrimu. Sesunguhnya Dia sebaik-baik Penolong.



2. Do’a kedua orang tua mustajab. Maka hendaknya engkau do’akan putra-putrimu dengan kebaikan dan keshalihan.



3. Bersemangatlah dalam memberikan nama yang terbaik untuk putra-putrimu. Berapa banyak nama itu berpengaruh terhadap anak, putra maupun putri.


asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan al-Mazru’i hafizhahullah


4. Bersegeralah untuk memberi kunyah kepada putra putrimu dengan kunyah yang baik, sebelum dia diberi gelar-gelar yang jelek.



5. Seriuslah untuk menanamkan iman dan tauhid di hati putra-putrimu. Itu adalah kalimat thayyibah, pohon yang tertanam kuat dan berbuah lebat.



6. Talqinkan (ajarkan secara lisan) kepada putra-putrimu kalimat Tauhid, dan perkenalkanlah kepada mereka makna kalimat tersebut. Sesungguhnya kalimat Tauhid merupakan pondasi yang ditegakkan di atasnya bangunan.



7. Ajarkanlah kepada putra-putrimu muraqabatullah (senantiasa merasa diawasi oleh Allah). Ajarkanlah pula kepadanya tentang Nama-Nama Allah dan Shifat-Shifat-Nya. Berapa banyak itu (Nama-Nama dan Shifat-Shifat-Nya) memiliki pengaruh yang besar untuk keshalihan putra-putri Anda.



8. Berseriuslah untuk menanamkan kepada putra-putrimu KEIMANAN KEPADA PARA RASUL. Ajarkanlah kepada mereka sirah (sejarah perjalanan hidup) para rasul dan segala yang ada pada mereka berupa kebaikan, keshalihan, dakwah, dan perbaikan.



9. Tanamkanlah pada hati putra-putrimu KECINTAAN KEPADA NABI KITA MUHAMMAD Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ajarkanlah kepada mereka sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasulullah, dan perintahkan mereka untuk berittiba (mengikuti) beliau. Dengan berittiba’ kepada beliau, terwujud segala kebaikan dan hidayah.



10. Tanamkanlah dalam hati putra-putrimu KECINTAAN KEPADA PARA SHAHABAT radhiyallahu ‘anhum. Ajarkanlah kepada mereka sirah para shahabat, dan segala perjuangan yang mereka tegakkan, berupa pembelaan terhadap agama, dan agungnya ilmu dan amal.



11. Jangan lupa untuk menanamkan dalam hati putra-putrimu PRINSIP MENDENGAR dan TAAT kepada PEMERINTAH MUSLIMIN, dan menjaga kedudukan dan kehormatan pemerintah tersebut.



12. Jangan lupa MEMPERINGATKAN putra-putrimu dari perbuatan mencela pemerintah dan ‘ulama muslimin, agar mereka tidak rugi dalam hal agama dan dunianya.



13. Doronglah putra-putrimu untuk berpegang kepada al-Jama’ah di bawah kekuasaan pemerintahnya. Katakan kepada mereka, bahwa pada persatuan itu terdapat rahmat, sementara pada perpecahan terdapat adzab.



14. (Pentingkanlah) Shalat, shalat. Perintahkan putra-putrimu mengerjakan shalat sejak usia 7 tahun, dan pukullah mereka pada usia 10 tahun (jika mereka tidak mau mengerjakannya. Jika tidak maka kamu (orang tua) menanggung dosa putra-putrimu yang meremehkan dan menyia-nyiakan shalat.



15. Peringatkan putra-putrimu dari berdebat dan berbantah-bantahan. Karena itu membuka pintu kejelekan, kesempitan, dan perpecahan pada mereka.


asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan al-Mazru’i hafizhahullah

Mencermati fatwa ulama Saudi Arabia seputar RADIKALIS & TERORISME


Peringatan Dari Bahaya DUSTA


PENTINGNYA SIFAT JUJUR DAN BAHAYA DUSTA

asy-Syaikh al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah,

“Atas setiap muslim salafy yang jujur, hendaknya dia senantiasa berusaha jujur.
Hendaknya dia menjauhi dusta, waspada darinya, dan memperingatkan orang lain dari bahayanya.
Hendaknya mendidik (dirinya) agar memiliki sifat jujur. Hendaknya dia mendidik dirinya, keluarganya, murid-muridnya, dan semua orang yang di bawah tanggung jawabnya agar memiliki akhlaq yang mulia ini, yaitu jujur, sabar, bijak, dan berbagai akhlak yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan yang Rasulullah bersabda tentangnya: « Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik »
Muhadharah : at-Tamassuk bi al-Kitab wa as-Sunnah ‘ala Fahmi as-Salaf ash-Shalih

قال الشيخ العلامة ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :
على المسلم السلفي الصادق أن يتحرى الصدق وأن يتجنب الكذب ويحذره ويحذر منه ويُربيّ على الصدق، يُربيّ نفسه وأسرته وتلاميذه ومن تحت يده يربيهم على هذه الأخلاق العالية ( الصدق، الصبر، الحلم، والأخلاق التي أحبّها الله تعالى والتي قال فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم « بعثتُ لأتمم مكارم الأخلاق »
محاضرة : التمسك بالكتاب والسنة على فهم السلف الصالح

AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH BANYAK MEMPERINGATKAN DARI SIFAT DUSTA

asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah,
“Dalam al-Qur’an terdapat banyak bimbingan yang memperingatkan dari bahaya sifat dusta, serta menjelaskan berbagai kerusakan sifat tersebut.
Demikian pula di dalam as-Sunnah.
Maka bacalah al-Qur’an dan as-Sunnah, ambillah cahaya darinya dalam urusan agama kalian – semuanya – dan urusan dunia kalian. Niscaya akan menjadi baik kehidupan dan kondisi kalian. ”
Mafasid al-Kadzib, 38
‏الشيخ د. ربيع بن هادي المدخلي :
في القرآن توجيهات كثيرة جاءت تحذر من الكذب وتبين مفاسده وكذلك في السنة، فاقرءوا كتاب الله وسنة رسوله ﷺ واستضيئوا بهما في أمور دينكم -جميعا- ودنياكم تصلح حياتكم وأحوالكم
[مفاسد الكذب ص38]
#rabi
#jujur
•••••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

PENGARUH DZIKIR TERHADAP KEKUATAN FISIK, KATA-KATA, DAN TULISAN, SERTA BERBAGAI URUSAN LAINNYA


al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,
“Dzikir akan memberikan kekuatan kepada orang yang berdzikir. Sehingga dia melakukan sesuatu bersama dzikir apa yang dia tidak mampu melakukannya tanpa dzikir.

Sungguh aku menyaksikan kekuatan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam berjalannya, ucapannya, perannya, dan karya tulisnya perkara yang sangat mengagumkan. Beliau mampu menulis karya tulis dalam sehari apa yang tidak dilakukan juru tulis dalam sepekan atau lebih. Seorang tentara menyaksikan kekuatan beliau dalam perang, perkara yang besar.
Nabi – shallallaahu alaihi wasallam – telah mengajarkan kepada putrinya Fathimah dan kepada Ali – radhiyallahu ‘anhuma — hendaknya kalian berdua tatkala naik ke atas pembaringan (hendak tidur) bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali. Itu beliau ajarkan ketika Fathimah meminta kepada beliau pembantu dan mengeluhkan penderitaannya dalam menggiling gandum, bekerja, dan melayani rumah tangganya. Maka Nabi – shallallaahu alaihi wasallam – mengajarkan kepada putrinya dzikir tersebut, seraya beliau bersabda, “Sesungguhnya dzikir itu lebih baik untuk kalian berdua daripada pembantu.”
Dikatakan (oleh para ulama), “Sesungguhnya barangsiapa senantiasa mengamalkan dzikir tersebut, maka dia akan mendapatkan kekuatan pada badannya yang membuatnya tidak butuh terhadap pembantu.”

al-Wabil ash-Shayyib, 185

sumber : http://www.manhajul-anbiya.net

BACAAN AL-QUR’AN DI SPEAKER MASJID SEBELUM SHALAT JUM’AT


BACAAN AL-QUR’AN DI SPEAKER MASJID SEBELUM SHALAT JUM’AT


Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah
Tanya :
“Di sebagian masjid di banyak penjuru negeri-negeri Islam, dibacakan ayat-ayat al-Qur’an dengan pengeras suara, dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at. Apa hukumnya perbuatan tersebut?”
Jawab :
“Kami tidak mengetahui ada landasan hukum untuk perbuatan tersebut, baik dari al-Qur’an, as-Sunnah, maupun dari amaliah para shahabat, dan tidak pula dari para salafush shalih – semoga Allah meridhai mereka semua –
Berdasarkan metode di atas, perbuatan tersebut (membaca al-Qur’an dikeraskan dengan speaker sebelum shalat Jum’at, pen) termasuk perkara-perkara baru dalam agama yang semestinya untuk DITINGGALKAN. Karena itu termasuk perkara muhdats (amalan baru dalam agama yang tidak ada contohnya dari Nabi shallallallahu ‘alahi wa sallam, pen). Di samping hal itu juga akan mengganggu orang shalat dan orang yang membaca al-Qur’an.
Wallahu subhanahu wa ta’ala a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa Aalihi wa Shahbihi wa Sallam
Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah 12/413
مجموع فتاوى ابن باز (12/ 413)
قراءة القرآن في مكبرات الصوت قبل الجمعة
س: في بعض المساجد في أنحاء كثيرة من العالم الإسلامي تتلى آيات من القرآن الكريم بمكبرات الصوت وذلك قبل صلاة الجمعة فما الحكم؟
ج: لا نعلم لذلك أصلا لا من الكتاب ولا من السنة ولا من عمل الصحابة ولا السلف الصالح رضي الله عن الجميع. ويعتبر ذلك حسب الطريقة المذكورة من الأمور المحدثة التي ينبغي تركها؛ لأنه أمر محدث. ولأنه قد يشغل المصلين والقراء عن صلاتهم وقراءتهم.
والله سبحانه وتعالى أعلم وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه.
Majmu’ah Manhajul Anbiya.
Manqul.